1. Metode System Development Life Cycle (SDLC)
Adalah proses untuk merencanakan, membuat,
menguji, dan menyebarkan sistem informasi . Konsep siklus hidup
pengembangan sistem berlaku untuk berbagai konfigurasi perangkat keras dan
perangkat lunak, karena suatu sistem dapat terdiri dari perangkat keras saja,
perangkat lunak saja, atau kombinasi keduanya. Biasanya ada enam tahap dalam
siklus ini: analisis kebutuhan, desain, pengembangan dan pengujian,
implementasi, dokumentasi, dan evaluasi.
Model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan, satu sebelum yang lainnya. Model ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah software dalam skala besar dan yang akan dipakai dalam waktu yang lama. Sangat cocok untuk pengembangan sistem yang besar.
Tahapan-tahapan (SDLC):
- Fase Perencanaan Sistem
- Fase Analisis Sistem
- Fase Perancangan Sistem secara Umum
- Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem
- Fase Perancangan Sistem secara Detail
- Fase Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem
2. Model Prototyping
Prototyping adalah contoh, model, atau rilis awal produk
dibangun untuk menguji konsep atau proses. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk menyederhanakan proses.
Tahapan-tahapan Model Prototyping :
- Pengumpulan Kebutuhan
- Membangun Prototyping
- Menggunakan Sistem
- Mengkodekan Sistem
- Menguji Sistem.
- Evaluasi Sistem
- Evaluasi Protoptyping
3. Model RAD (Rapid Application Development)
Pengembangan aplikasi cepat ( RAD ), juga
disebut pembangunan aplikasi cepat ( RAB ), adalah istilah umum untuk
pendekatan pengembangan perangkat lunak adaptif , dan nama untuk metode
pengembangan cepat James Martin . Secara umum, pendekatan RAD untuk
pengembangan perangkat lunak kurang menekankan pada perencanaan dan lebih
menekankan pada proses adaptif. Prototipe sering digunakan sebagai tambahan
atau terkadang bahkan sebagai pengganti spesifikasi desain.
RAD adalah penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD menggunakan metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan user dan perancangan sistem informasiselain itu RAD menekankan siklus perkembangan dalam waktu yang singkat (60 sampai 90 hari) dengan pendekatan konstruksi berbasis komponen.
Tahapan-tahapan Model RAD
- Bussiness Modelling
- Testing and Turnover
- Aplication Generation
- Process Modelling
- Data Modelling.
4. Model Spiral
Model spiral adalah model proses pengembangan
perangkat lunak yang digerakkan oleh risiko. Model Spiral pada awalnya diusulkan oleh Boehm, adalah model proses perangkat lunak evolusioner yang merangkai sifat iteratif dari prototype dengan cara kontrol dan aspek sistematis model sequensial linier. Model iteratif ditandai dengan tingkah laku yang memungkinkan pengembang mengembangkan versi perangkat lunak yang lebih lengkap secara bertahap.
Tahapan-tahapan Model Spiral
- Komunikasi Pelanggan
- Perencanaan
- Analisis Resiko
- Perekayasaan
- Konstruksi dan Peluncuran
- Evaluasi Pelanggan
5. Object Oriented Technology
Pemrograman berorientasi objek ( OOP ) adalah
paradigma pemrograman yang didasarkan pada konsep " objek ", yang
dapat berisi data dan kode: data dalam bentuk bidang (sering dikenal sebagai
atribut atau properti ), dan kode, dalam bentuk prosedur.
Object Oriented Technology merupakan cara pengembangan perangkat lunak berdasarkan abstraksi objek-objek yang ada di dunia nyata. Dasar pembuatan adalah Objek, yang merupakan kombinasi antara struktur data dan perilaku dalam satu entitas. Filosofi Object Oriented sangat luar biasa sepanjang siklus pengenbangan perangkat lunak (perencanaan, analisis, perancangan dan implementasi) sehingga dapat diterapkan pada perancangan sistem secara umum: menyangkut perangkat lunak, perangkat keras dan system secara keseluruhan.
Tahapan-Tahapan Object Oriented Technology :
Pada Object Oriented Technology ada beberapa metode yang digunakan dlam pengembagan sistem. Salah satu yang terkenal adalah OMT (Object Modelling Technique) yang diciptakan oleh Rambough. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam OMT ini adalah:
1. Model Objek
2. Model Dinamis
3. Model Fungsional
6. Model Functional Decomposition
Dalam matematika, dekomposisi fungsional
adalah proses pemecahan hubungan fungsional menjadi bagian-bagian penyusunnya
sedemikian rupa sehingga fungsi asli dapat direkonstruksi (yaitu, disusun
ulang) dari bagian-bagian tersebut dengan komposisi fungsi .
Metodologi ini menekankan pada pemecahan dari sistem ke dalam subsistem-subsistem yang lebih kecil, sehingga akan lebih mudah untuk dipahami, dirancang dan ditetapkan.
Yang termasuk dalam kelompok metodologi ini adalah :
- HIPO (Hierarchy plus Input Process Output)
- Stepwise Refinement (SR) atau Iterative Stepwise Refinement (ISR)
- Information Hiding