Pertama, pada tahun 2000, sejumlah 30 buku teori orisinal
ITIL pertama kali diringkas menjadi hanya 7 bersamaan dengan ITIL V.2 yang juga
baru diluncurkan.
Masing-masing buku dikemas dengan aspek manajemen IT modern.
Kemudian, ITIL Refresh Project pada tahun 2007 mengonsolidasikan ITIL menjadi
hanya 5 volume yang terdiri dari 26 proses dan fungsi.
Inisiatif ini disebut sebagai ITIL edisi 2007. Lalu, pada
tahun 2011, pembaruan lain yang dijuluki ITIL 2011, diterbitkan sebagai penerus
edisi tahun 2007.
Namun, kelima volume sebelumnya tetap ada, dan ITIL 2007
serta ITIL 2011 tidak mendapatkan pembaruan.
Selanjutnya, information technology infrastructure library 4
yang dirilis pada 2019 adalah edisi terkini yang dianggap lebih stabil dan
efektif.
Teknologi baru ini dapat mempertahankan fokus yang sama pada
proses otomatisasi data, serta meningkatkan manajemen layanan, dan dapat mengintegrasikan
departemen IT ke dalam rencana bisnis.
ITIL 4 juga memperbarui kerangka kerja agar dapat
mengakomodasi dan menyesuaikan kinerja teknologi dan perangkat lunak perusahaan
sesuai dengan standar yang lebih modern.
Sejak pembaruan terakhir information technology
infrastructure library, departemen IT perusahaan telah berkembang menjadi
bagian integral dari setiap bisnis.
Kerangka kerja baru yang tersedia telah mengakomodasi lini
kerja tim IT agar menjadi lebih gesit, fleksibel, dan kolaboratif.
Information technology infrastructure library mencakup
beberapa kerangka kerja yang diadaptasi dari kelima publikasi inti.
Kerangka kerja ini akan ditinjau secara berkala dan
diperbarui seiring dengan perkembangan teknologi.
Setiap kerangka memberikan praktik terbaik untuk setiap fase
utama dari siklus hidup sistem manajemen layanan IT.
Nah, menurut Techtarget, kerangka kerja Information
technology infrastructure yang perlu kalian ketahui adalah seperti berikut ini.
Service Strategy: Bertugas untuk menjelaskan tujuan bisnis
dan persyaratan pelanggan dengan cara menyelaraskan tujuan dari kedua aspek
tersebut.
Service Design: Menguraikan praktik produksi kebijakan,
arsitektur, dan dokumentasi IT perusahaan.
Service Transition: Memberikan nasihat kepada manajemen bila
terjadi perubahan serta memandu administrator IT selama ada gangguan dan
perubahan lingkungan kerja.
Service Operation: Menawarkan opsi untuk mengelola layanan
IT untuk keperluan setiap hari, bulanan, hingga tahunan.
Continual Service Improvement: Kerangka kerja yang meliputi
cara memperkenalkan perbaikan dan pembaruan kebijakan dalam kerangka proses
ITIL.
Adopsi dan pemeliharaan information technology
infrastructure library adalah sebuah proses yang membutuhkan ahli terlatih
untuk memandu perusahaan dan staf IT.
Perusahaan IT raksasa seperti Microsoft, IBM, dan Hewlett
Packard Enterprise (HPE) menggunakan ITIL sebagai dasar untuk pedoman operasi
internal mereka sendiri.
Setiap iterasi ITIL memberikan dokumentasi yang telah
diperbarui dan disesuaikan untuk mempersiapkan admin IT untuk infrastruktur
layanan IT modern.
Dengan menggunakan dasar pendekatan sistematis ITIL untuk manajemen layanan TI, ITIL menawarkan peningkatan pada sebuah perusahaan diantaranya:
- Peningkatan Return on Investment pada TI.
- Peningkatan Kapabilitas dan produktivitas.
- Peningkatan Kepuasan Pelanggan/Pengguna.
- Peningkatan Hasil Pemanfaatan aset.
- Integrasi Layanan TI
Peningkatan ini telah dibuktikan oleh banyak organisasi di
dunia yang mengadopsi ITIL sebagai kerangka kerja layanan TI mereka.
0 komentar:
Posting Komentar