Rabu, 29 Juni 2022

Development (Dev) and IT Operations (Ops)


    Sejarah DevOps dimulai sejak tahun 2007, di mana Patrick Debois (seorang konsultan development) memiliki tujuan untuk mempelajari berbagai aspek tentang IT. Ia merasa terganggu dengan perbedaan antara cara tim development dan tim operations bekerja. Lalu Patrick dipertemukan dengan Andrew Shafer untuk memulai Agile System Administration.

Tahun 2010 pembahasan mengenai DevOps mulai gencar di seluruh dunia dengan tagar DevOpsDays bermunculan di media sosial. Hingga tahun 2014 perusahaan besar seperti Target, Nordstrom, dan LEGO menjadi perusahaan pertama yang menerapkan prinsip DevOps ke perusahaannya.

Apa itu DevOps?

DevOps merupakan singkatan dari dua kata yaitu Development dan Operation. Di mana kedua kata tersebut bermakna “operasional pengembang”. Seperti yang disebutkan sebelumnya, DevOps adalah sebuah prinsip developer untuk mengkoordinasikan antar tim yaitu tim development dengan tim operations dengan efektif dan efisien.

Pola pikir yang dibentuk oleh DevOps adalah koordinasi antar tim yang dapat dilakukan dengan cara singkat sehingga tidak membutuhkan banyak pertanyaan. Tim operation atau development cukup mengonfigurasi beberapa komponen yang dibutuhkan melalui prosedur yang dibuat.

Tentunya koordinasi yang diterapkan pada DevOps membutuhkan sebuah tools. Banyak tools yang bisa kamu gunakan, salah satunya adalah Source Code Management (SCM) yang biasa digunakan secara umum oleh tim development. Produk SCM yang paling terkenal adalah Git, ditemani oleh Source Code Repository (SCR) seperti GitHu, GitLab, Bitbucket, atau yang lainnya. Namun SCM saja tak cukup untuk mengomunikasikan antara tim development dengan tim operational.

Tujuan DevOps


DevOps bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi antara tim development dan tim operation dari mulai perencanaan hingga aplikasi/fitur ter-deliver ke pengguna. Semua itu harus dilakukan secara otomatis agar:

  • Meningkatkan deployment frequency.
  • Meningkatkan waktu pemasaran.
  • Menurunkan tingkat kegagalan pada rilisan terbaru.
  • Mempersingkat waktu perbaikan.
  • Meningkatkan waktu pemulihan.



Continue reading Development (Dev) and IT Operations (Ops)